Bendungan Cijurey yang di Bangun PT Brantas Abipraya Target Rampung 2028
Mahatva.id, Bogor - PT Brantas Abipraya (Persero) akan membangun Bendungan Cijurey sebagai langkah strategis untuk mengatasi banjir di Karawang dan Bekasi.
Bendungan Cijurey direncanakan dibangun di Sungai Cihoe, anak Sungai Cipamingkis, yang termasuk ke dalam DAS Citarum.
Secara administrasi, lokasi bendungan masuk wilayah Desa Sukadamai, Desa Sukaharja, Desa Karyamekar, dan Desa Selawangi di Kecamatan Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada koordinat 6°32'59,72" LS dan 107°05'02,03" BT.
Adapun tipe bendungan adalah zonal urugan random tanah dengan inti tegak, dengan tinggi dari dasar galian pondasi 77 m, puncak bendungan berada di EL. +292 m, Panjang puncak bendungan 625 m, dan lebar puncak bendungan 13 m. Bendungan yang akan terbentuk mempunyai kapasitas tampungan efektif sebesar 10,41 juta m3 dan tampungan total (gross storage) sampai elevasi muka air banjir maksimum 14,37 juta m3 (dari elev. Ma banjir di waduk Q 1000 th).
"Pembangunan bendungan ini adalah salah satu upaya Brantas Abipraya dalam kontribusi kami mengatasi banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Karawang dan Bekasi. Bendungan ini ditargetkan tuntas tahun 2028," ujar Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan pembangunan Bendungan Cijurey terbagi dalam tiga paket. Paket I mencakup bangunan pengelak, bendungan utama, hidromekanikal elektrikal, instrumentasi dan bangunan fasilitas pendukung.
Selanjutnya, Paket II meliputi pekerjaan bendungan utama, jalan akses dan bangunan pengendali sedimen. Sementara Paket III meliputi pekerjaan bangunan pelimpah, jalan akses, hidromekanikal dan fasilitas penunjang. Dalam proyek ini, Brantas Abipraya mendapatkan amanah untuk menuntaskan Paket I.
Sugeng menambahkan, hadirnya Bendungan Cijurey nantinya dapat mereduksi banjir sebesar 59,33%. Saat musim kemarau, bendungan ini dapat mengairi lahan persawahan dan irigasi seluas 2047 hektare selama kekeringan melanda.
Selain itu, bendungan ini juga akan menghasilkan air baku sebesar 0.71 m3/detik dan PLTA sebesar 2x0.5 MW. Dengan fungsi ini, Bendungan Cijurey turut mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Bendungan Cijurey nantinya juga akan berperan penting dalam menghadapi krisis air saat musim hujan maupun musim kemarau.
Dilengkapi dengan sistem manajemen air yang canggih, bendungan ini akan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air dan meningkatkan ketahanan pangan serta keberlanjutan lingkungan di area sekitar.
Sugeng mengungkapkan Tim Proyek Brantas Abipraya nantinya juga akan melakukan mitigasi kekeringan di sekitar lingkungan proyek Bendungan Cijurey. Hal ini terlihat dari inovasi pemanfaatan limbah air wudhu di proyek pembangunan bendungan Cijurey.
Pemanfaatan limbah ini menjadi antisipasi bencana kekeringan untuk menghindari terbuangnya air wudhu yang terhitung masih jernih jika dibandingkan dengan limbah air rumah tangga. Limbah air wudhu dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan budidaya tanaman selama musim kemarau.
"Dalam penyelesaiannya, Brantas Abipraya akan berfokus untuk menghasilkan karya konstruksi bendungan yang unggul, tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu. Ini salah satu langkah kami berkontribusi dalam pengendalian bencana alam banjir, wujud bakti Brantas Abipraya hadir untuk membangun negeri," pungkas Sugeng.