Empat Kader PDI-P Memutuskan Untuk Keluar Menjelang Pilres, Berikut Nama-namanya

Empat Kader PDI-P Memutuskan Untuk Keluar Menjelang Pilres, Berikut Nama-namanya

Smallest Font
Largest Font

Mahatva.id, Bogor - Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sejumlah kader ternama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) justru memutuskan untuk keluar.

Selain itu, PDI-P tercatat juga memecat beberapa kadernya karena mereka memilih mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lain.

Diketahui, PDI-P telah mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

Keluarnya beberapa kader dari partai berlambang banteng itu terjadi di tengah menguatnya isu dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Berikut 4 sederetan Nama Kader yang keluar dari PDI-P

1. Maruarar Sirait

Maruarar Sirait menjadi nama terbaru yang keluar dari PDI-P pada Senin (15/1/2024) malam.

Maruarar bahkan telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) ke kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.

Keputusannya untuk mundur dari PDI-P karena ingin mengikuti Jokowi. Menurutnya, Jokowi adalah kepala negara yang sangat disayangi rakyat. Hal tersebut dapat dibuktikan dari tingkat kepuasan publik kepada Jokowi yang dinilai terus meningkat.

"Beliau (Jokowi) sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibukota adanya pemerataan," kata Maruarar dikutip dari Kompas.com, Senin.

2. Bobby Nasution

Wali Kota Medan yang juga menantu Jokowi, Bobby Nasution dipecat oleh DPC PDI-P Medan pada 10 November 2023.

Keputusan tersebut diambilusai Bobby menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Surat pemberhentian Bobby ditandatangani oleh Ketua DPC PDI-P Medan dengan nomor surat 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023.

Bendahara PDI-P Medan, Boydo Panjaitan menjelaskan, Bobby diberhentikan karena telah terbukti melakukan tindakan pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai.

Hal tersebut dilakukan Bobby dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan PDI-P karena mendukung pasangan capres-cawapres lain yang diusung oleh partai politik lain.

"Iya benar, diberhentikan karena dianggap melanggar aturan partai. Jadi agar dia punya tanggung jawab dan tidak anggap sepele sebagai kade," kata Boydo dikutip dari Kompas TV, Selasa (14/11/2023).

3. Budiman Sudjatmiko

DPP PDI-P resmi memecat kadernya yang juga seorang mantan aktivis, Budiman Sudjatmiko pada 24 Agustus 2023.

Sama halnya seperti Bobby, Budiman didepak PDI-P usai memutuskan untuk mendukung Prabowo sebagai capres.

Pemecatan Budiman dari PDI-P tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 887/KPTS/DPP/VIII/2023.

Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr Budiman Sudjatmiko M.A., M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," bunyi surat keputusan sebaigaimana dikutip dari Kompas.id, Jumat (25/8/2023).

Budiman yang sudah tidak lagi berseragam PDI-P mengaku akan menjomblo terlebih dahulu.

Ia berseloroh akan kembali mendaftar sebagai kader PDI-P jika kesalahannya diampuni oleh partai.

4. Murad Ismail

PDI-P juga memecat Gubernur Maluku Murad Ismail karena sang istri memilih pindah haluan dari PDI-P ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, partainya memecat Murad karena ada ketentuan yang mengatur bahwa satu keluarga harus satu partai.

Apabila ada anggota keluarga yang memiliki afiliasi politik berbeda, satu-satunya pilihan adalah keluar dari PDI-P.

"Otomatis (diberhentikan sebagai kader) dong. Karena istrinya sudah (pindah partai). Supaya kompak lah sama istri," kata Djarot dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

Editors Team
Daisy Floren