Petugas KPPS Lapas Kelas 2B Kota Agung Gunakan Pakain Berbagai Adat
Mahatva.id, Kota Agung - Nuansa berbeda serta pemandangan menarik yang dirasakan dalam pelaksanaan pengambilan suara di tempat pemungutan suara (TPS) khusus Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kota Agung, Rabu (14/2/2024).
Menariknya sebagai simbolisasi netralitas ASN lapas setempat, yang bertugas sebagai kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang terdiri dari pegawai lapas didua TPS yakni TPS 901 dan TPS 902 itu, mengenakan beragam pakaian adat nusantara.
Sehingga Ide kreatif para anggota KPPS dengan pakaian adat tersebut, mendapatkan apresiasi langsung dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung, Dr. Sorta Delima Lumban Tobing, S.H., M.Si. saat berkunjung ke Lapas Kota Agung pada Rabu sore.
Kepala Lapas Kelas IIB Kotaagung Andi Gunawan, A.Md.IP., S.H., M.Si. menjelaskan, penggunaan busana adat ini dilakukan untuk menunjukkan netralitas ASN lapas setempat dalam Pemilu 2024.
Petugas lapas yang menggunakan busana adat, hanya petugas lapas yang menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Berdasarkan pantuan di lokasi, busana adat yang dikenakan petugas lapas yang menjadi petugas KPPS, antara lain busana adat Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah, Badui, Jawa Timur, dan busan adat Dayak Kalimantan.
"Tapi anggota yang tidak bertugas sebagai anggota KPPS, mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) untuk membantu pengamanan," kata Andi, Rabu (14/2/2024).
Untuk Lapas Kelas IIB Kotaagung, Andi Gunawan menerangkan, memiliki dua TPS khusus, yaitu TPS 901 dan TPS 902. Kedua TPS untuk tempat pemunguta suara Pemilu 2024 dari jumlah total 453 mata pilih yang terdiri dari WBP dan petugas lapas. Termasuk dirinya.
Andi memaparkan, sebanyak 453 orang itu masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang ada di Lapas Kelas IIB Kotaagung. Jumlah DPT di Lapas Kelas IIB Kotaagung kurang sebanyak 223 orang. Sedangkan untuk DPTb terdapat 230 orang.
"Kemudian untuk yang masuk ke dalam DPTb adalah 230 orang ini, sudah termasuk WBP dan para petugas lapas," pungkasnya.