Ziarah Makam Panjang Mbah Pidin Cakung di Desa Karanggan Gunung Putri Menjadi Tradisi Tahunan

Ziarah Makam Panjang Mbah Pidin Cakung di Desa Karanggan Gunung Putri Menjadi Tradisi Tahunan

Smallest Font
Largest Font

Mahatva.id, Bogor - Puluhan ribu warga Karanggan Bekasi gelar ritual sungkeman di makam panjang Mbah Pidin Cakung, Desa Karanggan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Senin, (15/04/2024).

Ritual ini sebagai bentuk penghormatan dari warga Karanggan Bekasi yang lebih muda kepada warga Karanggan Gunung Putri yang dituakan.

Acara ritual yang digelar di makam panjang sepuluh meter ini, merupakan sesepuh atau nenek moyang warga Karanggan. Bahkan pengunjung datang dari luar Jawa Barat.

Kepala Desa Karanggan, Asdi mengucapkan terimakasih kepada para penziarah warga Karanggan Bekasi yang datang ke makam panjang Cakung yang mencapai puluhan ribu ini.

“Kami selaku pemerintah Desa Karanggan mengucapkan terimakasih kepada para peziarah warga Karanggan Bekasi, yang sudah datang ke makam Cakung, yang jumlahnya kurang lebih sepuluh ribu orang. Kami selaku tuan rumah bagaiamana caranya untuk melayani warga tersebut dengan baik dan nyaman,” ucap Asdi. 

Asdi juga menyebutkan, makam panjang Cakung yang berada di Desa Karanggan ini sudah diajukan untuk dijadikan situs sejarah kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, karena makam ini sudah banyak diunggah di media sosial dan youtube.

“Ya, makam keramat ini sudah diajukan ke pemerintah Daerah untuk disitus kan, untuk melengkapi kekurangan tersebut sambil berjalan dari tahun ketahun akan diadakan evaluasi,” ungkapnya.

Sementara Anim Imamuddin selaku kesepuhan warga Karanggan Bekasi, mengatakan, hari ini warga Karanggan Bekasi mengadakan ziarah kubur yang diadakan setahun sekali, seminggu setelah hari raya Idulfitri yang sudah dilakukan dari tahun ke tahun.

“Alhamdulillah hari raya Idulfitri 2024 ini kegiatannya makin baik, semua berjalan dengan lancar, kerjasama panitia yang ada di makam Cakung ini dan kesepuhan Karanggan Bekasi terjalin dengan baik dan acaranya sukses digelar,” paparnya.

Ia juga menjelaskan, acara ini dilaksanakan setelah 7 hari sehabis lebaran, karena makam panjang Cakung ini sisilanya lebih tua dari Karanggan Bekasi. Karanggan Bekasi lebih muda dari Karanggan yang ada di Gunung Putri.

“Karena silsilanya makam Parapidin ini yang paling tua, silsila ini sudah kita buat dalam sejarah. Setiap tahunnya warga Karanggan Bekasi kesini semua, sedangkan disana kosong,” ucapnya.

Anim Imamuddin menyampaikan, makam panjang Cakung ini sudah seharusnya dibuatkan situs cagar budaya, karena ini sudah menjadi tempat penziarah bagi masyarakat, apalagi setiap tahun puluhan ribu masyarakat datang kesini.

“Saya akan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Bogor, agar makam ini dijadikan situs cagar budaya, karena makam ini sudah diketahui oleh masyarakat diluar Jawa Barat. Bahkan dari Madura juga sampai kesini untuk berziarah,” pungkasnya.

Editors Team
Daisy Floren