Sengketa Lahan Persil 84, Ratusan Warga Desa Gunungputri Gelar Aksi Demo

Sengketa Lahan Persil 84, Ratusan Warga Desa Gunungputri Gelar Aksi Demo

Smallest Font
Largest Font

Mahatva.id, Bogor - Ratusan warga Desa Gunung Putri menggelar aksi demo didepan Kantor Desa Gunung Putri, guna menyelesailan sengketa lahan Persil 84. Minggu, (10/03/2024).

Warga menuntut hak terkait Persil 84 yang diblokir oleh Kementrian Agraria ATR/BPN, agar dikembakikan.

Pantauan dilokasi, massa juga mulai bergerak dan berhasil beberapa saat menutup akses jalan Tol Gunung Putri dengan membentangkan spanduk sepanjang 200 meter.

“Pak AHY tolong kami pak, dengan dekatnya rumah bapak, kami berharap kami juga merasakan adanya kehadiran Mentri di Gunungputri. Tolong kembalikan hak kami sebagai warga negara yang hilang karena kepentingan segelintir orang,” ucap Mulyati, salah satu pemilik tanah dalam orasinya.

“Saya anggap tidak, bertanggungjawab, lahan ini sengaja di blokir hingga tidak bisa dilakukan apapun dalam hal adminstrasi. Jika memang yang melakukan pemblokiran itu bertanggungjawab, harusnya sambil diselesaikan, tapi ini dibiarkan hingga hak kami sebagai warga negara seolah hilang disini,” keluhnya.

Sementara itu Kepala Desa Gunungputri, Damanhuri berharap atas kejadian ini dapat di panggil oleh Kementrian Agraria ATR/BPN, yang saat ini di pimpinan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan bisa singgah ke Gunungputri untuk menyelesaikan persoalan Persil 84 yang di blokir oleh Kementerian hingga menghilangkan hak-hak warga Desa Gunungputri.

“Saat mendengar pemberitaan AHY diangkat menjadi Mentri ATR/BPN, saya seperti mendapatkan titik terang untuk penyelesaian sengketa lahan Persil 84 yang sudah 40 tahun tidak terselesaikan ini. Yang saya inginkan adalah hak-hak warga Desa Gunungputri,” terangnya kepada wartawan.

“bisa dikembalikan, karena selama puluhan tahun mereka harus kehilangan haknya sebagai warga negara,” tambahnya.

Damanhuri menyebut, Gunungputri adalah Kecamatan dimana Mentri ATR/BPN tinggal. Dirinya optimis jika orang baik seperti AHY bisa membantu untuk menyelesaikan persoalan lahan yang notabene ada di lingkungan tempat tinggalnya.

“Saya ingin mengadukan apa yang menjadi beban dan PR terbesar saya sebagai kepala Desa Gunungputri. Minimal saat masa jabatan saya habis, saya bisa membebaskan hak warga saya dan mengembalikan apa yang memang sudah seharusnya menjadi milik mereka,” paparnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, upaya demi upaya sudah dilakukan, bahkan sampai keluarnya surat keputusan Bupati Bogor Iwan Setiawan.

Namun, sampai beliau lengser sebagai Bupati Bogor, persoalan ini bak tidak tersentuh sama sekali, hanya meninggalkan secarik kertas surat putusan namun tidak disertai dengan tindakan yang harus dilakukan.

“Dengan adanya pak Mentri AHY di Gunungputri, saya sangat berharap besar bisa menghadap beliau dan bisa langsung berkomunikas dengan beliu, agar bisa membantu saya untuk mengembalikan hak warga saya yang sudah puluhan tahun hilang,” harapnya.

“Ini sudah kesekian kalinya saya mengeluhkan apa yang menjadi persoalan di persil 84. Semoga dengan jadinya Pak AHY sebagai Mentri ATR/BPN bagian dari doa saya yang dikabulkan agar persolan sengketa lahan Persil 84 bisa diselesaikan oleh beliau,” pungkasnya.

Editors Team
Daisy Floren