Honor Belasan Guru SMK Diva Tunas Bangsa Cisarua Tak Kunjung Dibayarkan, Pihak Yayasan Terkesan Lepas Tangan
Mahatvamediaindonesia.id, Cisarua - Belasan Guru SMK Diva Tunas Bangsa, yang berlokasi di Jl. Cidokom, Kopo, Kec. Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak kunjung mendapatkan haknya. Jum'at, (21/12/2023).
Keluhan tersebut, disampaikan secara langsung oleh salah satu Guru yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dikatakan, para guru honor ini merasa sangat kecewa dan kesal dengan kepala sekolah SMK Diva Tunas Bangsa, lantaran empat bulan gaji mereka belum dibayar oleh pihak sekolah.
Sementara, pihak yayasan terkesan lepas tangan, dan para Guru Honorer tersebut saat ini sudah tidak mengajar lagi disekolah tersebut karena diberhentikan sepihak oleh pihak yayasan.
"Jadi gaji kami belum dibayar oleh pihak sekolah berbulan bulan," ujar salah satu guru yang sudah diberhentikan.
Menurutnya akibat dari kejadian tersebut banyak dampak negatif dari sisi ekonomi dan sosial yang dirasakan oleh mereka, baik dari gaji belum dibayar maupun dari dampak pemberhentian sepihak.
"Ya kalo masalah dampak banyak dengan dengan berhentikan tiba -tiba, tanpa ada rapat atau musyawarah, bagi guru yang hanya mengajar di tempat itu berarti kehilangan pekerjaan," ucapnya.
Lanjutnya dampak lain dari kejadian tersebut tidak dapat honor berapa bulan,.kerja sia -sia tidak dihargai sebagai pendidik, Ilmu itu mahal Bukan hanya itu tenaga pikiran, waktu, terbuang begitu saja.
"Sebagai guru tidak di hargai, Bagi yang sertifikasi jadi terhambat. Karena Dapodik jadi berantakan alhasil harus pindah ke sekolah lain dan urus Dapodik kembali agar sinkron. Karena guru sertifikasi itu di gaji oleh pemerintah," terangnya
Disamping dampak kerugian dampak lainnya adalah ke anak didik jadi bingung yang mana pendidik atau guru yang saat ini ada bukan dibidang SMK tapi SMA
"Berdampak ke anak didik Semua menjadi bingung, karena dengan tiba -tiba mereka semua di pegang oleh guru yag bukan ahlinya di SMK tapi guru -guru SMA," katanya
Mereka meminta kepada eks Kepala sekolah dan pihak yayasan harus bertanggungjawab atas hal ini dan segera membayar haknya mereke agar masalah ini segera selesai.
“Saya minta kepala sekolah yang lama dan yayasan bertangungjawab untuk segera membayar hak hak kami, jika tidak besar kemungkinan kami akan melaporkannya ke pihak kepolisian," tukasnya.
Sementara eks kepala sekolah SMK Diva Tunas Bangsa Rachmat Sobari saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut dengan dalih menunggu Bantuan Bantuan Menengah Universal (BPMU) Cair di bulan Desember 2023.
"Betul belum dibayar mulai dari April Mei Juni, karena sedang menunggu bantuan BPMU Cair," ucap kepala sekolah.
Rachman Sobari juga mengaku bahwa per Juni 2023 lalu dirinya susah tidak menjabat lagi sebagai kepala sekolah di SMK Diva Tunas Bangsa karena semua baik dirinya juga guru sudah diberhentikan oleh pihak yayasan dan kini sudah ada Kepala sekolah baru dan guru baru.
"Mulai bulan Juni 2023 lalu saya sudah bukan kepala sekolah lagi, dan sekarang sudah ada kepala sekolah yang baru beserta gurunya," ungkapnya.
Dirinya mengaku bahwa kejadian ini adalah mis komunikasi antara dirinya dan pihak yayasan serta para guru dan akan segera menemui pihak yayasan guna mempertanggungjawbkan semuanya
"Saya baru minggu depan akan menghadap ke yayasan untuk melaporkan pertanggungjawaban saya, pihak yayasan menunggu saya, dan ini miss komunikasi antara saya, yayasan dan guru -guru," akunya.
Rachmat juga menjelaskan alasan kenapa belum sempat menemui pihak yayasan karena sedang sakit dan juga anaknya abis di operasi serta mengurus mertuanya yang sedang sakit masuk rumah sakit.
"Belum sempat menemui pihak yayasan karena sakit , anak juga abis masuk rumah sakit dioperasi, selanjutnya mertua masuk rumah sakit dan sibuk mengurus musibah tersebut," tuturnya.
Menurutnya, alasan terjadi keterlambatan gaji guru belum dibayarkan hingga saat ini, dikarenakan waktu itu sedang menunggu bantuan BPMU Cair yang ternyata cairnya bukan Desember ini.
"Anggaran untuk menggaji guru waktu itu menunggu bantuan BPMU turun, sedangkan bantuan itu baru bisa di cairnya di bulan Desember sekarang," terangnya.
Ditempat terpisah Dede selaku pihak Yayasan Diva Tunas Bangsa saat di konfirmasi melaui telepon menyampaikan, bahwa hal tersebut sepatutnya dikonfirmasi pada kepala sekolah karena Kepala sekolah tersebut telah banyak memakai uang yayasan alias Ngutang.
"Ya kalo masalah gaji betul, cuma dikonfirmasi ke beliau utang ke yayasan berapa, atas dasar untuk gaji guru-guru," jawabnya.
Menurutnya, sebelumnya pihak Yayasan sudah sempat mengundang guru-guru dan kepala sekolah yang lama namun tidak datang.
"Sebetulnya sudah saya undang guru-guru dan kepala sekolah yang telah memakan uang saya banyak, dengan dalih untuk gaji dan keperluan sekolah. Sedangkan dana Bos abis, tapi tidak hadir hingga saya tunggu disekolah," jelasnya.
Dede juga menjelaskan bahwa kepala sekolah sudah mengakui bahwa telah memakan uang sekolah dan sudah mengaku salah serta sudah meminta maaf namun itu gak cukup karena uang yang dipakai punya yayasan.
"Semua sudah diakui kesalahan kesalahan dia dan uang-uang yang dia pakai sudah dia jelaskan bahkan sempat memohon untuk dipertahankan jadi kepala sekolah, dan juga sudah minta maaf," dijelasnya.
Lebih lanjut Dede menjelaskan dirinya sempat mau memenjarakan oknum kepala sekolah tersebut dan sudah mau diP21 kan dan sudah A1 datanya.
Sebenarnya saya mau penjarakan itu kepala sekolah dan tinggal di P21 kan dan sudah A1 data disaya cuma kan saya kasian, memang dia punya utang kesaya di total total Rp 37 jutaan, gaji guru banyak yang di Mark-up ma dia," tutupnya.