Mantan Kepsek SMK Diva Tunas Bangsa Cisarua, Akui Salah Tilep Gaji Guru

Mantan Kepsek SMK Diva Tunas Bangsa Cisarua, Akui Salah Tilep Gaji Guru

Smallest Font
Largest Font

Mahatvamediaindonesia.id, Cisarua - Belasan guru honorer yang sempat mengajar di SMK Diva Tunas Bangsa yang beralamat dijalan Raya Lapangan Bola Kampung Cidokom Rt 05 Rw 02 Desa Kopo kecamatan Cisarua kabupaten Bogor Jawa Barat,  semakin menjadi sorotan publik. 

Pasalnya tak hanya hilang pekerjaan akan tetapi gajinya hingga kini belum dibayar oleh pihak Yayasan Diva Tunas Bangsa. 

Bantuan BPMU (Bantuan Pendidikan Menengah Universal) tahun 2023 yang menjadi secercah harapan bagi pahlawan tanpa tanda jasa ini, yang mana bantuan tersebut diharapkan bisa untuk membayarkan gaji mereka kini pupus sudah karena bantuan tersebut sudah cair namun tidak untuk membayar gajinya. 

Diketahui berdasarkan impormasi yang awak media dapatkan melalui Narasumber yang dapat dipercaya bahwa mantan Kepala Sekolah (Kepsek) Diva Tunas Bangsa Rachmat Sobari diduga telah mengelapkan hak Guru berupa Honor.

Kepala sekolah sudah mengadakan pertemuan dengan pihak yayasan dan telah mengakui perbuatannya, selain itu kepsek juga telah mengumumkan melalui Group Whatsapp dan menyampaikan pengakuan secara tertulis dengan surat pernyataan.

Disisi lain salah satu guru mempertanyakan hasil keputusan dan kebijakkan yayasan dan ia menilai hasil pertemuan tersebut tidak memuaskan karena Kepsek belum bisa bayar gaji mereka saat ini dan hanya berjanji.

"Udah jelas dalam surat pernyataan yang dibuat  mantan kepala sekolah dan pemberitahuan yang dibuat oleh mantan kepala sekolah digroup whatsapp dia yang salah karena telah memakai uang untuk pembayaran gaji guru", ujar salah satu guru yang tak ingin namanya disebut.Minggu (24/12/2023). 

Menurutnya kenapa yang salah mantan kepala sekolah kok yang diberhentikan semua guru, seharusnya yang diganti kepala sekolah bukan guru-guru yang diberhentikan.

"Yang salah kepala sekolah kenapa guru semua di pecat, harusnya kepala sekolah aja yang diganti", ucapnya. 

Sementara guru yang lain juga membenarkan telah adanya pertemuan dengan pihak yayasan dan mantan kepala sekolah untuk membahas pertanggungjawaban pihak sekolah dan mantan kepala sekolah. 

"Kepsek sudah bertanda tangan diatas materai dan berjanji bertanggung jawab terhadap gaji guru yang dia pakai, untuk itu saya akan menunggu niat baiknya untuk di realisasikan", katanya

Ia juga menjelsakan bahwa pertemuan tersebut untuk membahas kenapa hal Itu bisa terjadi sehingga guru tidak dibayar. 

"Untuk itu di bahas kronologis mengapa jadi tidak di bayar, ternyata uangnya sudah di ambil oleh Kepala sekolah dan di pakai serta tidak bayarkan ke Guru, Untuk itu Kepala sekolah mengakui kesalahannya dan berjanji di atas materai utk membayar gaji yang di pakai", jelasnya. 

Ditempat terpisah Dede selaku pihak yayasan SMK Diva Tunas Bangsa saat dikonfirmasi tentang pertemuan tersebut mengatakan silakan konfirmasi ke Kepsek

"Konfirmasi dengan kepala sekolah ya biar ga gagal paham, Makanya yang buat laporan ke anda suruh datang kemaren supaya.Tidak gagal paham, semua sudah dibahas dengan jelas", jawabnya. 

Rachmat  Sobari Mantan Kepala sekolah SMK Diva Tunas Bangsa saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan penjelasan tentang pertemuan tersebut. 

Untuk diketahui bahwa bunyi pengumuman Mantan Kepsek SMK Diva Tunas Bangsa Cisaru digroup Wattshap para guru. 


"Assalamualaikum teman2 semua, berikut hasil pertemuan sy, perwakilan guru dan yayasan.

1. Utk honor guru yg blm terbayar merupakan tanggung jawab saya karena dana tersebut terpakai oleh saya baik secara sengaja ataupun tidak sengaja.

2. Pembayaran honor akan saya cicil Saya berusaha utk mencari solusi utk segera membayarkan honor teman2 semua smoga saya bisa segera mendapatkan bantuan utk membayarkan honor bpk ibu semua, alhamdulillah sdh ada yg mau bantu tp menunggu 2-4 bln kedepan, mohon kesabarannya ya bpk ibu. 

Pada kesempatan ini saya juga memohon maaf atas semua kesalahan saya baik yang di sengaja ataupun tidak disengaja sehingga honor bpk ibu tertunda.

Editors Team
Daisy Floren